Semarang - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Korkom Walisongo Cabang Semarang mengadakan acara tasyakuran calon wisudawan dan wisudawat...
Semarang - Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Korkom Walisongo Cabang Semarang mengadakan acara
tasyakuran calon wisudawan dan wisudawati di sekretariat korkom, Jl. Prof Hamka
Gang Ringinsari Ngaliyan Semarang (04/03/2018).
Ada 22 calon wisudawan/ti yang akan diwisuda pada hari Rabu, 7
Maret 2018 nanti.
Uniknya, kali ini kader-kader HMI yang akan diwisuda selain
terdiri atas wisuda jenjang Strata 1 (S1), ada 3 kader HMI-wati yang lulus
magister (S2). Ketiga kader tersebut adalah; Ayunda Rina Rosia, S.H. MS.I,
Ayunda Muqoyyimah, S.Sos.I M.Sos, Ayunda Nur Chamidah, M.Pd. Dalam sambutan
perwakilan calon wisuda, Ayunda Nur Chamidah, M.Pd menyatakan, “Aktivis HMI
harus bisa lulus tepat waktu, karena di HMI diajarkan tentang lima kualitas
insan cita yang kualitas paling pertama adalah sebagai insan akademis. Maka
tidak ada alasan bagi kader HMI untuk lulus tepat waktu,” ujarnya saat
memberikan sambutan wakil calon wisudawan.
Acara yang berlangsung sejak pukul 16:00 hingga 18:00 WIB itu,
dihadiri oleh kader lingkup Korkom Walisongo. Acara yang diketuai panitia oleh
Nazil Mukhsinal Khikma ini berjalan dengan lancar dan ramai.
Sementara sambutan Ketua Umum HMI Korkom Walisongo Semarang
disampaikan oleh Kanda Rudi Syahrudin Ahmad, karena Kanda Ahmad Anwar Musyafa
berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Rudi mengingatkan terkait ketepatan
lulus. “Kita bangga, ada yang bisa lulus semester 7. Tepuk tangan untuk Kanda
Busrol Chabibi, kabid PU Korkom,” kata Rudi disambut gemuruh tepukan
tangan hadirin.
Dalam acara tersebut, bertindak sebagai penyampai orasi ilmiah
adalah Mokhamad Abdul Aziz yang juga merupakan mantan ketua umum HMI Komisariat
Dakwah Walisongo. Aziz mengingatkan perihal Trilogi Misi Islam dalam HMI yang
ditulis oleh Cak Nur, yakni dakwah ilaa al-khair, amar ma’ruf, dan nahi munkar.
“Sebagai kader umat dan kader bangsa, kita harus bisa meletakkan
ketiganya dalam konteks keislaman dan keindonesiaan sekaligus. Kader HMI di
mana pun, harus punya komitmen itu, apalagi jika sudah lulus dari perguruan
tinggi,” ungkap mahasiswa S2 IESP Undip itu.
Selain itu, ia juga mengatakan, saat ini banyak peluang beasiswa
yang salah satu syaratnya adalah TOEFL. “Ada beberapa kader HMI yang terkendala
TOEFL, ketika mau mendaftar beasiswa. Nah, saya kira LBMI ini harus diaktifkan
lagi sebagai wadah anggota belajar bahasa,” pungkasnya.
Diketahui, LBMI adalah singkatan Lembaga Bahasa Mahasiswa Islam
(LBMI) yang merupakan lembaga semi otonom HMI Korkom Walisongo Semarang.
Salah satu kader yang hadir mengatakan bersyukur bisa hadir
dalam acara tasyakuran tersebut.
“Agenda tasyakuran seperti ini mampu memotivasi kader-kader HMI
dalam mengurus himpunan dan membereskan akademik. Sudah tidak ada alasan lagi
bagi kader HMI untuk tidak lulus tepat waktu,” ujar Wisnu Abdul Qodir sebagai
kader HMI Komisariat Persiapan FEBI Walisongo ketika diwawancarai Millitan.co. [Red.
Habib]
Sumber: Militan.co
COMMENTS